Rabu, 03 September 2014

Kado Terindah

Posted by Unknown at 19.16 0 comments
Aneka kado ini tidak dijual di toko. Tidak perlu biaya yang nahal untuk memberikanya. Kita bisa menghadiahkannya setiap saat,dan tak perlu membeli ! Meski begitu, delapan macam kado ini adalah hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang-orang yang kita sayangi.

KEHADIRAN
Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang tak ternilai harganya.
Memang kita bisa juga hadir dihadapannya lewat surat,telepon, foto atau faks.
Namun dengan berada disampingnya. Kita dapat berbagi perasaan, perhatian dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Dengan demikian, kualitas kehadiran juga penting.
Jadikan kehadiran kita sebagai pembawa kebahagian.

Sabtu, 09 Agustus 2014

I want..

Posted by Unknown at 23.24 0 comments
setiap detik waktu yang berlalu tanpa telewati sedikitpun
aku slalu menunggu sedikit kabar dari kamu

aku hanya tau kamu sibuk, aku hanya tau kamu tak ada waktu
tapi bukankah jika memang cinta itu ada, maka sesibuk apapun pasti akan menyempatkan untuk memberikan kabar?
bukan kah kalau memang benar-benar rasa itu ada, maka jika kamu tak mendengar kabarku, kamu pun akan khawatir seperti aku juga?

just tell me..!

Posted by Unknown at 23.04 0 comments
pernahkah kamu menyukai seseorang?
tentu saja semua orang pasti akan menjawab pernah..
lalu sering kali kita menyebutnya sebagai cinta...

pernahkah kamu mengagumi seseorang?
yah.. jawabannya pun masih sama, pernah.
lalu kita pun sering menyebutnya sebagai cinta...

Kamis, 07 Agustus 2014

Adik

Posted by Unknown at 21.43 0 comments
punyakah kalian seorang adik? atau bahkan dua orang adik, atau tiga orang, empat orang..?

yah, begitu pula aku. aku mempunyai seorang adik perempuan yang sekarang dia berusia 17 tahun, lebih muda 5 tahun dariku.

menjadi seorang kakak memang bukan hal yang mudah, selalu saja orang tua mengingatkan untuk memberi contoh yang baik untuk adik. yah, tapi disini aku tidak akan membahas bagaimana cara menjadi kakak yang baik atau bagaimana cara menjadi adik yang baik. aku hanya ingin sedikit bercerita tentangku.

Kamis, 17 Juli 2014

Cerbung "Setelah Kau Menikahiku" PART 7

Posted by Unknown at 12.26 0 comments
#PART 7

Hanya saat itu Idan tidak bisa mengontrol emosinya. Setelah itu ia kembali menjadi Idan yang rasional dan berkepala dingin, yang mengurus pemakaman, menerima para tamu dan menghibur keempat kakak perempuannya dengan ketenangan yang nyaris mengerikan.

Sore harinya, saat aku tengah membantu merapikan kembali ruang tamu, kakak tertua Idan, Kak Ira, menghampiriku.
“Pit, bawa Idan pulang.”
“Apa tidak sebaiknya dia di sini dulu, Kak?”
Kak Ira menggeleng. “Coba lihat sendiri,” katanya sambil menunjuk ke halaman belakang.

Cerbung "Setelah Kau Menikahiku" PART 6

Posted by Unknown at 12.11 0 comments
#PART 6

Pilihan yang sulit...

Kita tidak bisa bertemu lagi Pram,” ujarku kepada Pram di telepon. Separuh jiwaku ras anya terbang dan hilang saat kata-kata itu kuucapkan.
“Kenapa? Idan melarangmu?”
“Dia tidak tahu apa-apa.”
“Kenapa kau terus memikirkan dia, Ta. Pikirkan dirimu sendiri. Apa kau sudi menghabiskan hidupmu dengan orang yang tidak kau cintai, sedangkan denganku kau bisa mendapatkan semuanya?”

Cerbung "Setelah Kau Menikahiku" PART 5

Posted by Unknown at 11.56 0 comments
#PART 5

Sore itu, sebelum aku pulang, kutekan nomor yang sudah kuhapal di luar kepala itu. “Kalau kau ada waktu, kita bisa melihat pameran lukisan di galeri baru dekat kantorku.”
“Kau yang menentukan apa aku punya waktu atau tidak, Ita.”

Dan esok harinya kuhabis kan bersama Pram, mendiskusikan lukisan dan benda seni, sesuatu yang lama ingin kuulangi lagi. Aku tak bisa memungkiri betapa menyenangkannya bercakap-cakap dengan Pram, membicarakan seribu satu hal yang tak pernah kusinggung saat bersama Idan. Setelah lama membicarakan masalah seni rupa, Pram tiba-tiba bertanya.
“Kenapa kau menikah dengan Idan?”

Cerbung "Setelah Kau Menikahiku" PART 4

Posted by Unknown at 11.48 0 comments
#PART 4

Ketika aku terbangun esok paginya, Idan menyambutku dengan baki sarapan pagi dan senyum lebar. Ia membantuku ke kamar mandi dan aku tidak memprotes ketika ia memintaku untuk tidak mengunci pintu. Ia telah menyediakan bangku di dekat wastafel agar aku tak perlu berdiri saat menggosok gigi. Di rak ia telah menyediakan pakaian bersih untukku dan bahkan meletakkan bedak dan sisirku, hingga saat aku keluar dari kamar mandi, aku merasa jauh lebih segar dan hidup. Ketika aku kembali ke kamar, aku melihat spreiku telah diganti, mejaku telah rapi kembali dan bunga di dalam vas di dekat tempat tidurku telah diganti dengan yang baru. Ketika Idan duduk di pinggir ranjangku, menambahkan gula pada susu cokelatku dan mengupaskan telur sarapan pagiku, aku hampir menangis karena terharu.

Cerbung "Setelah Kau Menikahiku" PART 3

Posted by Unknown at 11.17 0 comments
#PART 3

Meski sudah bersikap menyebalkan, Puspita tidak berhasil membuat Idan marah. Pria itu malah bersikap sangat manis.

Wajah Idan benar-benar merah sekarang. “Upit! Jangan main-main denganku! Aku tidak mau kau menolak pergi jalan-jalan lalu menghukumku dengan cemberut sepanjang hari begini. Mandi sekarang. Kita pergi setengah jam lagi.”
“Aku bukan budakmu. Jangan suruh-suruh aku. Dan aku tetap tak mau pergi”
“Oke. Terserah! Kalau kau mau duduk di sini seharian, makan es krim dan cokelat sambil mengasihani diri sendiri dan melar dan melar dan melar dan melar….”

Cerbung "Setelah Kau Menikahiku" PART 2

Posted by Unknown at 10.51 0 comments
#PART 2

Sebulan pertama Upit berusaha mengerti kebiasaan Idan menghabiskan akhir pekan dengan memancing. Di minggu kelima dia protes, dan mereka bertengkar. Pertengkaran terhebat yang pertama.

Tiga hari pertamaku sebagai istri Idan —simulasi— kulewatkan di rumahku sendiri. Tiga hari berikutnya dilewatkan di rumah Idan, karena kondisi ibunya, yang memang telah sangat lama sakit, memburuk; mungkin
karena ketegangan yang disebabkan persiapan acara pernikahanku dengan Idan. Pada hari ketujuh kami pindah ke rumah milik Idan sendiri. Dan setelah seharian menata perabotan, memasang tirai dan beragam pajangan, malam itu kami lewati dengan tidur.

Cerbung "Setelah Kau Menikahiku" PART 1

Posted by Unknown at 10.22 0 comments
#PART 1

Puspita tak percaya pada lembaga pernikahan, namun tantangan Idan untuk membuktikannya tak bisa ditolak. Maka mereka pun melakukan simulasi pernikahan.
"ku sungguh-sungguh tidak mengerti kenapa orang harus menikah,” gerutuku.
Idan tertawa. “Ibumu menanyakan calonmu lagi?” Aku mengangguk cemberut.
“Apa jawaban mu kali ini?” godanya.
“Aku tidak menjawab. Aku langsung meninggalkan ruang makan dan masuk ke kamar.”
Idan terbahak. “Kau kekanak-kanakan,” katanya.
“Habis jawaban apalagi yang mesti kuberikan, Dan? Aku sudah kehabisan alasan, kehabisan stok bohong. Dan ibuku malah makin gencar menteror.”
Idan tersenyum. “Kau benar-benar seperti anak-anak. Kalau kau jadi ibumu, apa kau tidak akan blingsatan kalau anakmu belum juga menikah pada usia tiga puluh tiga.”

Minggu, 13 Juli 2014

Point

Posted by Unknown at 14.57 0 comments
aku hanya berfokus pada satu titik
titik biasa yang selalu ku pandang sangat indah
aku tak bisa berpaling dari titik itu sedikitpun
aku selalu berfokus padanya bahkan tak pernah sekalipun mataku berkedip dari pandangan kepadanya
aku takut jika titik itu tiba-tiba menghilang saat aku menutup mataku
mataku sangat pedih tapi aku selalu berusaha memandangnya dan tak ku hiraukan betapa sakitnya mataku ini..

kadangkala titik itu kurasakan sangat dekat denganku, tapi tetap tak ku pejamkan mataku
karena sekali lagi.. aku takut titik itu meninggalkanku

Selasa, 08 Juli 2014

WE

Posted by Unknown at 08.44 0 comments
Dear God...
the only thing I ask of You is to hold him when I'm not arround...

 kita = aku dan kamu
ku harap waktu tak cepat berlalu bahkan aku berharap waktu akan berhenti walaupun untuk sebentaaaar saja.
Tapi aku hanya manusia biasa, tak berdaya...
aku tau waktu terus berjalan, bahkan waktu terasa berlari, mungkin dia lagi naik kereta, bahkan mungkin si waktu lg naik buroq...

Jumat, 04 Juli 2014

aku dan kamu = kita

Posted by Unknown at 19.51 0 comments
kita sama-sama berjuang..
diwaktu yang sama
walaupun ada ditempat yang berbeda..
tak perlu jadikanku prioritasmu,
atau menjadikanku sebagai bebanmu..
karena aku masih belum menjadi kewajibanmu..

Selasa, 01 Juli 2014

IKHLAS

Posted by Unknown at 23.57 0 comments
harus ku akui ..
tak ada yang sepertimu
mereka semua sama,, tak bisa menghargai apa yang seharusnya dijaganya..
tak ada yang sepertimu..
tentu saja..
kamu terlalu baik untukku

lalu apa yang harus ku lakukan?
mengharapkanmu tentu saja itu sudah tak boleh lagi..

mengenangmu hanya akan menambah lukaku..
tapi kamu dengan semua kebaikanmu itu harus aku kemanakan?

ku masih menyayangimu,
berharap ada orang lain yang menyayangiku lebih dari rasa ini..

ajari aku ikhlas..
agar aku bisa merelakanmu
agar aku bisa mencintai dan menemukan yang seharusnya aku cinta..
semoga kamu bahagia bersamanya..
aku akan terus belajar untuk mengikhlaskanmu..

al-

Sabtu, 17 Mei 2014

Taman Pelangi

Posted by Unknown at 00.02 0 comments
I'm feel so comfort

Ya Robb ku, saat aku memandang makhluk ciptaanMu yang satu ini,
aku merasa aman, aku m erasa tenang dan aku nyaman..
Dia seperti rembulan yang kau suguhkan malam ini, terang dan menerangkan..
Ya Robb ku, tapi aku tau diri siapa aku dan siapa dia..
dia baik, bahkan terlalu baik..

Aku tau tak ada yang tak mungkin bagi Mu..
maka dari itu lewat tulisan ini aku ingin mencurahkan apa yang aku rasakan saat ini..
Ya Robb..
aku bahagia bisa melihatnya..

Kamis, 13 Maret 2014

ku rindukan kamu, mantan terbaikku..

Posted by Unknown at 12.15 0 comments
Bodohnya aku melepaskanmu hanya untuk orang yang tak pernah menghargai perasaanku..
Bodohnya aku tergoda oleh kilaunya matahari yang akhirnya membakarku..
Harus apa lagi aku, semuanya sudah terlanjur terjadi

Benar satu ungkapan yang aku tau tapi tak aku dengarkan sebelumnya..
"jangan menyia-nyiakan sesuatu yang kamu miliki unuk mendapatkan apa yang kamu inginkan
karena apa yang kamu inginkan belum tentu lebih baik dari apa yang kamu miliki"

Kata itu benar adanya.. dan penyesalan selalu datang setelah semuanya terjadi.
Kamu adalah yang terbaik yang mengerti aku.. Tapi kini kamu telah bersama dia karena kesalahanku..
melepaskanmu adalah hal terbodoh yang pernah aku lakukan..

Jangkung, aku merindukanmu
seperti saat dulu kita selalu bersama
tertawa dan menangis bersama mengarungi hari-hari kita..

Kasih sayang tulusmu, kedewasaanmu aku merindukannya..
perhatianmu bahkan pada hal-hal kecil yang orang lain tak mempedulikannya

Aku merindukan pertanyaan bodoh yang selalu kau ucapkan "kamu lagi apa, dimana, sama siapa?"
aku merindukannya..
Pertanyaan bodoh lain yang tak pernah lupa kau tanyakan setiap harinya.. "kamu pake baju apa? warna apa?"
Aku benar-benar merindukannya..

Sekarang aku sendiri disini, melihatmu dari jauh tanpa bisa memilikimu..
Tapi kuharap kamu mengerti
disini aku benar-benar merindukanmu..
Kamu adalah penenang hidupku..
Disampingmu aku tenang, aku nyaman..

Dan ingin sekali sekarang aku bertanya padamu..
kamu lagi apa? dimana? sama siapa??

Lalu.. apakah kamu merindukanku?? seperti aku disini yang selalu mengharap kamu kembali menjadi milikku seperti hari-hari kemarin..

Maafkan aku jangkung..
Yang begitu tega menyakitimu, 
membuat luka diantara cinta kita..

Aku benar-benar menyesal..
Ya Allah apakah aku bisa bertemu dengan seseorang seperti itu lagi??


Yang selalu merindukanmu

Belo

Selasa, 28 Januari 2014

sudahlah

Posted by Unknown at 16.19 0 comments
Aku menulis ini ketika aku sadar tak akan ada yang bisa dikembalikan seperti dulu lagi. Aku menulis ini ketika aku berpikir bahwa kamu memang tak pernah menginginkanku sejak dulu. Rendahnya kepekaanku membuatku jatuh terlalu dalam pada sebuah perasaan yang tak semestinya.

Aku mulai mencintaimu, mulai membiasakan diri ada kehadiranmu, dan mulai percaya yang kaurasakan juga cinta. Setiap kausapa aku, setiap tatap matamu menyentuh hangat tatap mataku, dan setiap kau kirimkan candaan di pesan singkatmu itu. Aku percaya ini cinta. Dulu, aku takut mengartikan kata-katamu dan segala kalimat-kalimat manis itu adalah salah satu respon bahwa kau juga punya perasaan yang sama. Beberapa waktu yang lalu, aku begitu percaya diri dan begitu mempercayai bahwa kamu hanya memiliki aku, aku satu-satunya dihatimu. Namun, ternyata, akupun bisa salah. Salah mengartikan isyarat yang kau berikan. Harusnya aku menyadari bahwa terlalu tinggi jika mengharapkan kamu berada disisiku, terlalu mimpi jika menginginkan kamu menjadikanku pertama dalam hatimu, dan terlalu tolol menganggap perhatianmu yang tak hanya diberikan untukku.

Pada akhirnya aku sadar, aku hanyalah pelarian tempat kamu meletakkan kecemasan. Aku hanyalah persinggahan, ketika kamu lelah untuk berjalan. Betapa bodohnya aku bisa begitu mencintai seseorang yang bahkan meletakkan hatinya pada banyak orang, hati yang katanya hanya kamu berikan untukku

Aku tak menyangka jika orang yang begitu halus membisikkan cinta, begitu manis mengucapkan rindu, dan begitu mudah berkata sayang adalah orang yang harusnya dari awal tidak kupercayai gerak geriknya. Kamu tak tahu betapa aku begitu tergoda akan kehadiranmu. Kamu tak sadar betapa aku inginkan sebuah penyatuan, meskipun kita berbeda. Kamu tak paham betapa cinta mulai mengetuk pintu hatiku dan aku mulai mengizinkan kamu berdiam disana

Mengapa begitu mudah menjatuhkan air mata untuk kamu yang tak pernah menangisiku? Mengapa rindu begitu sialan karena menjadikanmu sosok yang paling sering kusebut dalam doa? Mengapa cinta begitu tidak masuk akal ketika perkenalan singkat kita ternyata berujung pada hal yang tak kuduga? Kau tak tahu betapa sulitnya melupakan perasaan yang sudah melekat, betapa tidak mudahnya menghilangkan kamu dari hati dan otakku. Cinta ini datang begitu mudah dan entah mengapa menghilangkan begitu susah

Sinar pesonamu, membutakan segalaku. Begitu mudah aku terjebak bayang-bayang yang kupikir nyata. Begitu gampangnya aku terjerumus pada kesemuan yang tak pernah jadi kenyataan. Harus kularikan kemana cinta yang makin dalam ini? Harus kubuang kemana rindu yang tiba-tiba sering berujung air mata ini? Haruskah aku bilang padamu?

Pertanyaan tentang perasaanku telah terjawab, walau tak kau jawab secara langsung. kau tak punya perasaan sedalam yang kuberikan, kau tak merindukanku sedalam yang sering kulakukan, dan kau memang tak ingin menjadikanku yang pertama. Ah, pernahkah kau rasakan menjadi sosok yang selalu diletakkan di nomor sekian?

Suatu saat nanti kita akan bertemu lagi dengan kebahagiaan masing-masing. Kau merangkul kekasih barumu dan memperkenalkan padaku. Aku menggenggam erat jemari kekasihku yang berhasil menghapus luka di hari-hariku. Lalu, kita menertawakan masa lalu, betapa dulu aku dan kamu pernah begitu lucu

Terima kasih untuk tawa yang kau titipkan pada setiap candaanmu di ujung malam. Sekarang, aku sadar, betapa sosok yang pernah membuatku tertawa paling kencang juga adalah seseorang yang bisa membuatku menangis paling kencang.

Rabu, 22 Januari 2014

do you ever feel..?

Posted by Unknown at 20.14 0 comments
Pernahkah engkau merasakan kesedihan ketika engkau tetap mencintai seseorang,
Meski engkau tahu dia sudah tidak sendiri lagi dan cintamu tidak mungkin berbalas?

Pernahkah engkau merasakan ketika engkau sanggup melakukan apa saja demi seseorang yang engkau cintai,
Meski engkau tahu dia tetap pergi dan takkan pernah kembali lagi?

Pernahkah engkau merasakan hebatnya cinta?
Ketika engkau tetap tersenyum ketika terluka.
Ketika engkau tetap bahagia walau didalam hati menangis.
Ketika engkau tetap tersenyum disaat perpisahan.

Jujur aku pernah merasakannya..!!
Tapi aku mampu tersenyum meski hatiku terluka.
Karena aku yakin Allah tidak menciptakan dia untukku.

Aku pernah menangis ketika bahagia.
Karena aku takut kebahagiaan cinta itu akan sirna begitu saja.

Aku pernah bersedih ketika bersamanya.
Karena aku takut akan kehilangan dia pada suatu hari nanti.

Aku juga pernah tersenyum manis ketika berpisah dengannya.
Karena sekali lagi, aku percaya cinta tak harus memiliki.
Dan aku yakin Allah pasti telah menyiapkan cinta yang lain untukku.

Jujur pula aku tetap bisa mencintainya.
Meski dia tak dapat aku rengkuh dalam kehidupanku.
Karena cinta memang bukan hanya ada di dalam raga.
Akan tetapi selalu bersemayam didalam jiwa.

Semua orang pasti pernah merasakan cinta.
Baik itu dari kedua orang tua.
Dari seorang sahabat.
Ataupun dari pasangan hidupnya.

I K H L A S

Posted by Unknown at 15.54 0 comments

Jika orang yang selama ini engkau cinta dan sayangi dengan tulus memutuskan untuk pergi meninggalkan dirimu begitu saja dengan maksud untuk memilih yang lain..

Maka TERIMALAH dengan hati LAPANG.
Karena suatu saat nanti Allah akan menghadirkan orang lain yang akan menggantikan cintanya melebihi apa yang telah dia berikan selama ini.

Berusahalah untuk MENGIKHLASKAN.
Karena mengharap cinta dari orang yang nyata-nyata sudah tak menyayangi kita adalah sebuah kesia-siaan dan sama saja dengan menyiksa serta menyakiti diri sendiri.

Serta BERSABARLAH.
Karena yang sempurna dari yang tersempurna akan di hadirkan untukmu yaitu orang yang bakal menghampirimu dan memang ditakdirkan untukmu.

BERHENTILAH membuang percuma air matamu.
Karena yang engkau tangisi sedang bersama orang lain yang ia pilih menjadi pendampingnya.

Masih pantaskah air mata tumpah hanya untuk orang yang telah mengabaikan ketulusan cintamu?

Akan jauh lebih berguna jika air matamu engkau tumpahkan kepada-Nya agar Dia berkenan memberimu pengganti yang lebih baik darinya.

Tetap BERSEMANGAT.

Dalam menantikan hadirnya seseorang yang tak hanya baik di hadapanmu.
Akan tetapi yang juga baik di hadapan Allah.
Yang punya komitmen untuk membangun puing-puing kehancuran hatimu.
Untuk menyongsong harapan yang baru.
Menuju Cinta hakiki yang senantiasa diridhai Ilahi Rabbi.

Jumat, 10 Januari 2014

Lailatuki Sa'iidah

Posted by Unknown at 15.57 0 comments
Aku masih ingat..
Lebih dari setahun lalu, ada seorang teman yang sering memberi nasehat baik kepadaku..
Walaupun sekarang aku tak pernah tau kabar darinya sedikit pun..
Tapi aku masih ingat sebuah nasehat yang  masih terkesan sampai saat ini,
Begini isi nasehatnya..

Di dunia ini Allah memberikan jodoh kepada kita tidak hanya seorang saja..
Allah itu memberikan banyak jodoh untuk kita..
Tergantung mana yang akan kita pilih..

Yach aku masih belum mengerti dengan perkataannya waktu itu..
Lalu dia menjelaskan, kalau jodoh yang akan kita dapatkan nanti itu sesuai dengan apa yang kita kerjakan hari ini..
Kalau kita memutuskan untuk menjadi orang yang baik, maka jodoh kita "ini"
Kalau kita memutuskan untuk menjadi orang yang malas, maka jodoh kita "itu"
Kalau kita memutuskan untuk menjadi orang yang curang, maka jodoh kita "itu yang lain lagi"
Kalau kita memutuskan untuk menjadi orang yang jujur, maka jodoh kita "yang lainnya lagi"..
dan seterusnya akan selalu seperti itu

Lalu kemudian aku banyak belajar dan memperbaiki diri untuk menjadi orang yang lebih lebih dan lebih baik lagi. Karena aku ingin di kehidupanku nanti aku bisa mendapatkan orang yang baik juga, aku percaya apa yang dikatakan temanku itu benar.. Terima kasih atas nasehat baik yang bermanfaat sampai saat ini, aku jadi sedikit tau apa hakikat jodoh yang sebenarnya..


"Lailatuki Sa'idah" -Al Hanafi-

Kamis, 02 Januari 2014

Posted by Unknown at 11.28 0 comments
Lelah dengan semua sikap yang tak pasti..
Jika menyerah, itu bukan aku..
Tapi untuk bertahan, itu menyakitkan bahkan apa yang aku pertahankan pun kamu tak tau..

katakan IYA jika itu IYA dan katakan TIDAK jika TIDAK
jangan setengah seperti ini..
aku lelah dengan permainanmu yang aku sendiri tak tau bagaimana akhirnya nanti.. mungkin akan menyakitkan untukku atau seperti apa sebenarnya??

Apakah kamu tak pernah berpikir bagaimana sakitnya aku nanti jika akhirnya kamu bersama orang lain??
Apa kamu tak pernah merasakan jika perasaan ini nyata buat kamu, hanya kamu saja..

Tolong berhentibersikap plin plan seperti ini, berhenti ragu - ragu..
Jika kamu memang belum bisa mengambil keputusan, jangan memberi harapan terlalu banyak..

TOLONG MENGERTILAH
 

eLintang Wulan Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review